Lubricant atau pelumas adalah salah satu komponen penting dalam menjaga kinerja mesin industri. Fungsinya bukan hanya untuk mengurangi gesekan, tetapi juga melindungi komponen dari keausan, karat, dan panas berlebih. Namun, seiring waktu penggunaan, kualitas lubricant akan menurun. Jika tidak segera diganti, hal ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin dan menimbulkan biaya perbaikan yang besar.

Berikut adalah tanda-tanda lubricant mesin industri harus diganti yang wajib Anda perhatikan:
1. Perubahan Warna Lubricant
Lubricant yang baru biasanya jernih atau memiliki warna khas (misalnya kuning keemasan). Jika warnanya berubah menjadi gelap, keruh, atau bahkan hitam pekat, itu menandakan adanya kontaminasi kotoran, oksidasi, atau keausan partikel logam.
👉 Tips: lakukan pemeriksaan visual secara berkala untuk memastikan warna lubricant tetap normal.
2. Kekentalan (Viskositas) Berubah
Lubricant dirancang dengan tingkat viskositas tertentu agar bisa melindungi mesin secara optimal. Jika terasa terlalu encer atau justru terlalu kental, berarti sifat aslinya sudah rusak akibat suhu tinggi, oksidasi, atau kontaminasi.
👉 Dampak: pelumasan tidak maksimal, mesin cepat aus, dan risiko overheating meningkat.
3. Muncul Bau Tidak Sedap
Lubricant yang sudah rusak biasanya mengeluarkan bau terbakar atau bau asam. Hal ini terjadi karena pelumas mengalami degradasi termal akibat suhu tinggi atau tercampur zat kimia berbahaya.
👉 Solusi: segera hentikan penggunaan dan ganti dengan lubricant baru sebelum merusak komponen mesin.
4. Tingkat Kebisingan Mesin Meningkat
Jika mesin mulai terdengar lebih berisik dari biasanya, bisa jadi karena lubricant tidak lagi bekerja optimal dalam mengurangi gesekan. Bunyi gesekan logam atau suara kasar menandakan pelumas sudah kehilangan performanya.
👉 Catatan: jangan abaikan suara mesin, karena ini bisa menjadi tanda awal kerusakan serius.
5. Muncul Endapan atau Partikel Kotor
Ketika lubricant mulai tua, biasanya akan terbentuk endapan, lumpur (sludge), atau serpihan kecil logam. Ini menandakan lubricant sudah tercemar dan tidak mampu lagi menjaga kebersihan mesin.
👉 Efek: endapan ini bisa menyumbat saluran pelumasan dan mengganggu sirkulasi oli.
6. Jam Operasional Sudah Melebihi Jadwal
Selain tanda-tanda fisik, setiap lubricant memiliki umur pakai tertentu sesuai rekomendasi pabrikan. Jika sudah melewati jam operasional atau interval penggantian, sebaiknya langsung diganti meskipun belum terlihat gejala kerusakan.
Kesimpulan
Mengetahui tanda-tanda lubricant mesin industri harus diganti sangat penting untuk mencegah kerusakan fatal. Perhatikan perubahan warna, viskositas, bau, suara mesin, dan adanya endapan. Selain itu, selalu ikuti jadwal penggantian sesuai rekomendasi agar mesin tetap awet, efisien, dan produktif.
Dengan melakukan perawatan rutin dan penggantian lubricant tepat waktu, perusahaan dapat menghemat biaya perbaikan sekaligus menjaga kelancaran operasional.