Mengapa pH Penting dalam Pemilihan Chemical Pembersih

Dalam dunia industri maupun rumah tangga, pemilihan chemical pembersih tidak bisa dilakukan sembarangan. Salah satu faktor penting yang sering diabaikan adalah tingkat pH. Nilai pH pada chemical pembersih dapat mempengaruhi efektivitas pembersihan, keamanan penggunaan, bahkan umur pakai material yang dibersihkan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengapa pH penting dan bagaimana memilih chemical pembersih yang tepat sesuai kebutuhan.


1. Apa Itu pH?

pH adalah skala pengukuran yang menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan, dengan rentang nilai 0 hingga 14:

  • pH < 7: Bersifat asam
  • pH = 7: Bersifat netral
  • pH > 7: Bersifat basa (alkalin)

2. Hubungan pH dengan Efektivitas Pembersihan

Setiap jenis kotoran memiliki karakteristik kimia berbeda, sehingga membutuhkan chemical dengan pH tertentu:

a. pH Asam (0–6)

  • Cocok untuk menghilangkan kerak mineral, karat, atau endapan kalsium.
  • Contoh: pembersih keramik kamar mandi, descaler industri.
  • Perhatian: Bisa merusak logam tertentu seperti baja karbon atau aluminium.

b. pH Netral (7)

  • Aman untuk berbagai permukaan sensitif seperti kayu, kaca, atau lantai vinyl.
  • Cocok untuk pembersihan umum tanpa risiko korosif.

c. pH Basa (8–14)

  • Efektif untuk mengangkat lemak, oli, dan kotoran organik.
  • Banyak digunakan di dapur industri, bengkel, dan pabrik.
  • Perhatian: Bisa menyebabkan iritasi kulit jika tanpa APD.

3. Dampak Salah Memilih pH Chemical Pembersih

Kesalahan dalam memilih pH bisa menyebabkan:

  • Kerusakan permukaan (korosi, pitting, atau warna memudar).
  • Iritasi kulit dan mata bagi pekerja.
  • Pembersihan tidak optimal karena chemical tidak sesuai jenis kotoran.

4. Tips Memilih pH Chemical Pembersih yang Tepat

  1. Identifikasi jenis kotoran: minyak, debu, kerak, atau karat.
  2. Kenali material permukaan: logam, keramik, kaca, atau plastik.
  3. Baca label MSDS untuk informasi pH dan petunjuk penggunaan.
  4. Gunakan APD seperti sarung tangan dan kacamata pelindung.

5. pH dalam Industri: Studi Kasus

Contohnya di industri makanan, pembersih pH basa digunakan untuk mengangkat lemak di peralatan masak, sedangkan pembersih pH asam dipakai untuk menghilangkan kerak kalsium pada boiler atau mesin kopi. Kombinasi keduanya memastikan kebersihan optimal tanpa merusak peralatan.


Kesimpulan

Mengetahui pH chemical pembersih adalah langkah penting untuk memastikan hasil pembersihan maksimal, menjaga keamanan pekerja, dan memperpanjang umur peralatan. Selalu sesuaikan pH dengan jenis kotoran dan material yang dibersihkan.

Tanyakan Lebih Detail Tentang Epoxy Disini

Follow our social media
Recent Posts
Hubungi Tim Ezzer

Nullam quis risus eget urna mollis ornare vel eu leo. Aenean lacinia bibendum nulla sed 

Nullam quis risus eget urna mollis ornare vel eu leo. Aenean lacinia bibendum nulla sed